Arah Juang

Melipat Ganda, Membakar Tirani

AksiReportase
31 Agustus 20250

Kronologi Aksi Pembebasan Tahanan Politik Papua di Sorong

Pernyataan Sikap
31 Agustus 20250

Pernyataan Sikap Aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat (GEBRAK): “Hentikan Kekerasan Aparat Terhadap Massa Aksi Demonstrasi, Cabut Pajak untuk Rakyat dan Berlakukan Pajak Progresif untuk Elit, Potong Fasilitas dan Pendapatan Pejabat Tinggi Negara”

Perjuangan
30 Agustus 20250

Tentara Tidak Bersama Rakyat

Opini Pembaca
27 Agustus 20250

Oh, Bachtiar dan Turang

Opini Pembaca
26 Agustus 20250

Merawat Amarah Pati Menuju Cita-cita Sosialis

Kebudayaan
19 Agustus 20250

Nasib Realisme Sosialis: Antara Estetika dan Politik Kebudayaan

Opini Pembaca
14 Agustus 20250

Belajar dari UJC: Membangun Gerakan Marxis-Leninis Progresif di Indonesia

Perempuan dan LGBT
1 Agustus 20250

Harga Sebuah Keintiman dan Pembebasan Perempuan di Bawah Sosialisme

Pernyataan Sikap
27 Juli 20250

Solidaritas Untuk Kawan Korban Penculikan dan Penghilangan Paksa, Serta Solidaritas Untuk Korban dan Penyintas Perkosaan Massal 1997-1998 Oleh Rezim Orde Baru

Internasional
11 Juli 20250

Perjuangan Melawan Razia ICE di Amerika

31 Agustus 2025

Kronologi Aksi Pembebasan Tahanan Politik Papua di Sorong

31 Agustus 2025

Pernyataan Sikap Aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat (GEBRAK): “Hentikan Kekerasan Aparat Terhadap Massa Aksi Demonstrasi, Cabut Pajak untuk Rakyat dan Berlakukan Pajak Progresif untuk Elit, Potong Fasilitas dan Pendapatan Pejabat Tinggi Negara”

30 Agustus 2025

Tentara Tidak Bersama Rakyat

27 Agustus 2025

Oh, Bachtiar dan Turang

26 Agustus 2025

Merawat Amarah Pati Menuju Cita-cita Sosialis

19 Agustus 2025

Nasib Realisme Sosialis: Antara Estetika dan Politik Kebudayaan

14 Agustus 2025

Belajar dari UJC: Membangun Gerakan Marxis-Leninis Progresif di Indonesia

1 Agustus 2025

Harga Sebuah Keintiman dan Pembebasan Perempuan di Bawah Sosialisme

27 Juli 2025

Solidaritas Untuk Kawan Korban Penculikan dan Penghilangan Paksa, Serta Solidaritas Untuk Korban dan Penyintas Perkosaan Massal 1997-1998 Oleh Rezim Orde Baru

11 Juli 2025

Perjuangan Melawan Razia ICE di Amerika

Berlangganan Tulisan Arah Juang

Masukkan alamat surel Anda untuk berlangganan tulisan terbaru Arah Juang.

Arsip

Opini Pembaca

  • Opini Pembaca
    27 Agustus 20250

    Oh, Bachtiar dan Turang

    Untuk selama agustusan 2025 “merayakan ulang tahun” kemerdekaan Indonesia “Merdeka!” “Merdeka!” Berucap dengan tangan kanan terangkat sebahu, begitu aku menyapa teman-temanku secara langsung sejak menonton film Turang (Bachtiar Siagian - 1957). Setiap pagi sarapan kopi dan nikotin, aku sem Baca...

  • Opini Pembaca
    26 Agustus 20250

    Merawat Amarah Pati Menuju Cita-cita Sosialis

    Butuh 334 hari setelah tragedi yang bermula dari salah paham antara warga dan pemilik mobil rental  di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo bagi  warga Pati untuk membalik keadaan dari yang sebelumnya menjadi sasaran hujatan nasional justru  menjadi sorotan yang memantik solidaritas rakyat yang muak Baca...

  • Opini Pembaca
    14 Agustus 20250

    Belajar dari UJC: Membangun Gerakan Marxis-Leninis Progresif di Indonesia

    Pengalaman Unión de Jóvenes Comunistas (UJC) di Kuba memberikan pelajaran penting bagi gerakan Marxis-Leninis progresif di Indonesia, terutama dalam hal konsolidasi ideologi, kaderisasi, dan pengorganisiran massa. UJC membuktikan bahwa gerakan revolusioner tidak cukup hanya dengan slogan dan wacana Baca...

  • Opini Pembaca
    15 Juni 20250

    Daftar Kejahatan TNI/ POLRI di Papua Bulan Mei 2025

    Ini adalah daftar kejahatan TNI/POLRI di Papua. Berkedok menumpas gerakan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) dan menjaga ketertiban; Polisi dan TNI melancarkan serangkaian pembunuhan, penahanan, pemerkosaan, dan kriminalisasi terhadap warga sipil. Ini bukan Baca...

  • Opini Pembaca
    25 Februari 20250

    Hanya Masalah Nyali

    “Dalam hidup kita, cuma satu yang kita punya, yaitu keberanian. Kalau tidak punya itu, lantas apa harga hidup kita ini?” Itulah pernyataan Pramoedya. Masalah keberanian atau nyali inilah yang hari ini tidak kita miliki. Bagaimana kita mau berjuang apabila tidak memiliki nyali. Runtuh semua. Se Baca...

  • Opini Pembaca
    24 Februari 20250

    Kepolisian: Satuan Pengawal Investasi, Pelaku Bisnis, dan Para Elit Politik

    Pada Kamis (20/2) dua personil band Sukatani, Twister Angel dan Alectroguy, mengunggah video permintaan maaf kepada Kapolri dan menyatakan menarik lagu ciptaan mereka berjudul “Bayar Bayar Bayar.”  Pernyataan tersebut tidak bisa dilepaskan dari intimidasi yang dilakukan oleh kepolisian. Sebelu Baca...

  • Opini Pembaca
    11 November 20240

    Di Bawah Bayang-bayang Penindasan: Sejarah Penghancuran Gerakan Perempuan di Indonesia

    Situasi Perempuan Dunia Ketiga tentu saja memiliki perbedaan terhadap negara Barat, definisi terhadap diri kita kemudian tidak ditentukan atas dasar pilihan kita sebagai individu akan tetapi siapa penguasanya. Tidak menutup kemungkinan bahwa pengaruh wacana kolonial kemudian ikut melanggengkan peni Baca...

AJ TV

https://youtube.com/shorts/1AAU_DG_85U?feature=share Kita bisa berkumpul, melawan ketika melihat eksploitasi dan penindasan yang disebabkan oleh kapitalisme terlihat di permukaan. Dalam tahapan awal, perlawanan-perlawanan tersebut didorong oleh kemarahan atas suatu isu, massa dapat termobilisasi atas kemaraan dalam melihat isu ketidak adilan. Namun kapitalisme dengan suprastrukturnya akan dengan mudah meredam, mengelabuhi, bahkan menyumbat dengan represi. Untuk bertahan melawan, menghadapi hegemoni kelas penindas, massa harus terorganisir. Terorganisir adalah kunci konsistensi dari mobilisasi yang sadar dan tangguh. Terorganisir tidak hanya untuk melawan satu isu ke isu lainnya, namun merebut kuasa dari para elit politik. Rakyat Dicekik Pajak! Hak Istimewa Elit Politik Melangit! Ganyang Para Elit Politik! Lawan MIliterisme Gaya Oligarki! Cukup Sudah Zaman Kegelapan: Hancurkan Oligarki dan Militerisme Dengan Kuasa Buruh dan Rakyat! Tuntaskan Revolusi Demokratis! Menangkan Sosialisme! #organisasikaummudasosialis #arahjuang #perserikatansosialis https://linktr.ee/arahjuang
Sejarah tidak pernah netral. Penerjemahan terhadap kebenaran selalu akan berkutat pada siapa yang memiliki kekuasaan. Di Indonesia, bisa kita pelajari ketika rezim militer Soeharto mengkonsolidasikan kekuasaan tidak hanya melalui represi politik dan kekerasan fisik, tetapi juga melalui produksi pengetahuan dan pengendalian narasi sejarah nasional. Salah satu momen paling brutal dari proses ini adalah peristiwa 1965-1966, ketika ratusan ribu hingga lebih dari sejuta orang dibunuh, ditahan, diasingkan, atau distigma sebagai anggota atau simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI). Peristiwa ini disusul dengan penghapusan sistematis terhadap jejak-jejak sejarah gerakan kiri dan progresif di Indonesia. Buku-buku dibakar, arsip-arsip disita, dan ribuan aktivis dibungkam. Negara menginstitusikan satu narasi tunggal: bahwa kekuasaan Orde Baru adalah penyelamat bangsa dari ancaman komunisme. Selama lebih dari tiga dekade, narasi ini tidak hanya direproduksi melalui buku sejarah sekolah, film (seperti Pengkhianatan G30S/PKI), dan kurikulum, tetapi juga mengakar kuat dalam kesadaran kolektif masyarakat. Proyek ini berhasil bukan hanya karena represi, tetapi juga karena keberhasilan negara dalam menghapus jejak alternatif sejarah dari ruang publik. Dengan kata lain, sejarah dijadikan alat dominasi ideologis. Namun, sejarah tidak sepenuhnya bisa dikendalikan. Dalam bayang-bayang represi, selalu ada upaya untuk melawan lupa dan menghidupkan kembali narasi yang tertindas. Di sinilah kerja-kerja pengarsipan alternatif (counter-archiving) menjadi penting. Pengarsipan bukan hanya soal menyimpan dokumen atau merekam peristiwa masa lalu; ia adalah bentuk perlawanan terhadap upaya penghapusan, dan sekaligus alat untuk membangun majunya kesadaran masyarakat. Kerja counter-archiving ini memiliki dua dimensi utama: pertama, membongkar dominasi narasi sejarah resmi yang berpihak pada kepentingan elit dan negara; kedua, merehabilitasi serta menghidupkan kembali narasi rakyat, buruh, petani, perempuan, mahasiswa, dan organisasi-organisasi progresif yang telah dikorbankan oleh sejarah dominan. Di sinilah relevansi tema pada diskusi kali ini. Tanpa memori kolektif yang utuh, gerakan sosial kehilangan akar, kehilangan pelajaran historis, dan rentan terjebak dalam kesalahan yang sama. Oleh karena itu, counter-archiving adalah bagian integral dari perjuangan rakyat.
Perserikatan Sosialis mengucapkan selamat Kongres ke 27 untuk Parti Sosialis Malaysia. Beberapa waktu belakangan ini kita melihat kenaikan kekuatan ultra kanan di dunia. Sekarang kita bisa melihat bagaimana penderitaan umat manusia akibat kekuasaan di tangan mereka. Serangan terhadap kelas buruh dan rakyat, terhadap demokrasi serta perdamaian dunia terus meningkat. Serangan-serangan tersebut akan merobek tabir hegemoni para elit penguasa; eksploitasi, penindasan serta kepentingan perang mereka akan semakin terlihat jelas oleh buruh dan rakyat. Buruh dan rakyat pasti mencari jalan keluar dari kondisi tersebut, ini berarti potensi bagi tumbuhnya kekuatan serta kekuasaan buruh dan rakyat. Mungkin yang kawan-kawan PSM sebut sebagai Kuasa Ketiga. Buruh dan rakyat mendambakan hancurnya kuk Imperialisme, Kapitalisme, Kolonialisme, Militerisme serta sisa-sisa kekuasaan lama untuk menyongsong masyarakat baru, yang damai, adil, beradab serta sejahtera; Masyarakat sosialis. Tugas kita sebagai kaum revolusioner adalah memberikan kepemimpinan agar buruh dan rakyat dapat dengan mudah dan cepat sampai pada kesimpulan sosialis. Pendahulu-pendahulu kita telah menunjukan jalan menuju Kekuasaan Buruh dan Rakyat tersebut. Kita mengambil pelajaran serta inspirasi darinya dan menyesuaikannya dengan kondisi yang kita hadapi. Apapun yang kita lakukan pada momen ini haruslah dengan pandangan bahwa itu semua merupakan bagian transisi, merupakan jalan menuju tujuan utama kita yaitu Kuasa Ketiga, Kuasa dari Buruh dan Rakyat. Kami berharap dapat bekerjasama semakin erat dengan kawan-kawan Parti Sosialis Malaysia untuk menggalang kekuatan kelas buruh dan rakyat di Asia Tenggara. Membangun kekuatan solidaritas internasional yang anti Imperialisme, anti kapitalisme, anti militerism dan anti sisa-sisa feodalisme; termasuk mendukung demokrasi buruh dan rakyat. Ketika kita bersama mampu membangun itu semua, membangun kekuatan buruh dan rakyat di negara kita masing-masing serta membangun solidaritas internasional maka ini akan menjadi tahap baru bagi perjuangan buruh dan rakyat di Asia Tenggara. Terima kasih. Tuntaskan Revolusi Demokratis! Menangkan Sosialisme! #arahjuang #perserikatansosialis https://linktr.ee/arahjuang
Diskusi Arah Juang dengan tema “Pertemuan Prabowo-Budiman dan Perubahan Politik (Eks) Aktivis PRD.” Mempelajari sejarah PRD, yang setidaknya selama 30 tahun hingga kini menjadi tolak ukur gerakan kiri. Kehebatannya dalam perjuangan melawan Rezim Militer Orde Baru seperti disampaikan oleh Pramoedya Ananta Toer, satu-satunya di dunia yang berhasil menjatuhkan rezim militer tanpa senjata.” Mempelajari degenerasi PRD untuk bersikap dewasa memulai membangun kekuatan baru di Indonesia. https://www.arahjuang.com/2023/08/16/mempelajari-prd-membangun-yang-baru/ https://www.arahjuang.com/2024/11/05/makna-diangkatnya-mantan-mantan-kader-prd-ke-dalam-rezim-prabowo-gibran/ https://open.spotify.com/episode/1LoFpmPfnvDL4QJY9ucwfA?si=k62Jod_EQ960b6BUksTZDA Melipat Ganda, Membakar Tirani! #diskusi #arahjuang https://linktr.ee/arahjuang
Perserikatan Sosialis mengucapkan selamat ulang tahun kelima bagi Lao-Lao Papua. Lao-Lao Papua memiliki jargon sebagai Media Pergerakan Rakyat Papua. Dibangun untuk memberikan ruang bagi pergerakan, perjuangan serta propaganda sosialisme. Memang terdapat hubungan khusus antara pergerakan sosialisme dengan media propaganda, khususnya koran. Perubahan besar apapun, termasuk sosialisme dan kemerdekaan dari kolonialisme membutuhkan keterlibatan massa buruh dan rakyat. Untuk itu mereka harus mampu mematahkan hubungan dengan hegemoni ide-ide penguasa yang telah membesarkan mereka dan mengadopsi pandangan baru dalam melihat baik itu dunia maupun peran mereka sendiri di dalamnya. Media propaganda, khususnya koran, berfungsi untuk mematahkan ide-ide tersebut dan membangun ide-ide baru. Sehingga kita tidak heran melihat kaum sosialis terkait dengan koran yang mereka hasilkan. Marx dan Neue Rheinische Zeitung, Lenin dan Iskra dan Pravda, Gramsci dengan Ordine Nuovo, James Connolly dengan The Workers Republic, Trotsky dengan Nasha Slovo, Rosa Luxemburg dengan Rote Fahne. Demikian pula media propaganda dengan tujuan untuk membawa perubahan besar seperti sosialisme dan kemerdekaan tidak bisa dilepaskan dari sebuah organisasi revolusioner. Ide mengenai perubahan besar akan menjadi kekuatan material ketika dia digenggam dan diyakini oleh massa. Bentuk tertinggi dari meyakini ide-ide tersebut tersebut adalah berkumpul bersama memperjuangkan kemenangannya, itu adalah fungsi dari organisasi revolusioner. Maju terus Lao-Lao Papua, temukan organisasi revolusioner tersebut untuk pembebasan rakyat Papua. Terima kasih! Tuntaskan Revolusi Demokratis! Menangkan Sosialisme! #arahjuang #perserikatansosialis https://linktr.ee/arahjuang
#reportasepembacaaj Hari ini (17/07/25) ribuan rakyat Papua yang tergabung Front Solidaritas Mahasiswa dan Rakyat Papua (SMRP) melancarkan aksi demonstrasi di Nabire, Ibu Kota Provinsi Papua Tengah dengan agenda tunggal tolak Tambang Emas Blok Wabu di Intan Jaya. Massa mengusung thema: "BLOK WABU ITU SAYA, NYAWA SAYA, HIDUP SAYA, DAN PARU-PARU DUNIA; TOLAK EKSPLOITASI DI INTAN JAYA!" Blok Wabu menyimpan 8,1 juta ton emas dan merupakan salah satu cadangan emas terbesar di dunia. Tetapi penambangan yang dilakukan akan menghancurkan ruang hidup masyarakat, dimana air tercemari, tempat berkebun dan berburu lenyap, sementara keuntungan bukan dirasakan oleh masyarakat. Belajar dari Frepoort Indonesia, rakyat Papua hanya menjadi penonton dan miskin di atas negerinya sendiri. Hari ini Blok Wabu dikelola oleh perusahan asal Australia yang menggandeng perusahan-perusahan nasional asal Indonesia, yang mayoritas jabatannya dididuki oleh petinggi militer. Sebagai konsekuensi, rakyat Papua bukan hanya menjadi penonton, ruang hidupnya rusak, tetapi menjadi korban pembunuhan sewenang-wenang oleh militer Indonesia yang difasilitasi untuk mengamankan akses modal ke Blok Wabu. Terhitung sejak 2018, ribuan rakyat Intan Jaya telah mengunsi akibat operasi militer Indonesia dan ratusan orang telah dibunuh termasuk pdt Yeremia Zanambani yang ditembak mati oleh TNI tahun 2020. Ini adalah kejahatan! Sehingga rakyat Papua yang tergabung dalam Front SMRP dengan tegas menolak kehadiran Blok Wabu di atas tanah mereka. Aksi berlangsung sejak pukul 07:00 Waktu Papua dan massa mulai berkumpul di masing-masing titik kumpul yang sudah ditentukan di sudut-sudut Kota Nabire. Massa mulai bergerak menuju Kantor Gubernur, tetapi dihalangi oleh pihak kepolisian. Namun, karena tumpahan massa yang jumlahnya ribuan, blokade polisi akhirnya tembus dan massa melancarkan aksi secara damai. Hidup Rakyat Papua! Tolak Tambang Emas Blok Wabu! Papua Bukan Tanah Kosong! Kitong Yang Rugi, Oligarki Yang Untung! Melipat Ganda, Membakar Tirani! #aksimassa #perserikatansosialis #arahjuang https://linktr.ee/arahjuang
Arah Juang Edisi Anti Militerisme (Edisi 196 dan 197) Kami mengangkat Tema Utama: “Militerisme dan Gerakan Anti Militerisme di Indonesia.” Dalam tulisan ini kita membedah kelahiran militer Indonesia. Termasuk juga kenapa muncul struktur komando teritorial serta militer yang tidak pernah tunduk kepada sipil. Disini kita juga membedah para elit politik sipil yang tidak memiliki iman demokrasi dan selalu tunduk dihadapan tantara. Dalam kolom TEORI kami menuliskan “Gerilya Politik Ekonomi Menuju Merdeka 100%” yang merupakan resensi dari Gerpolek, karya yang ditulis oleh Tan Malaka sewaktu meringuk di Penjara Madiun tahun 1948. Selain itu kami juga menuliskan “Bagaimana Soviet dan Kuba Membangun Rakyat Bersenjata.” Di tulisan ini digambarkan bagaimana paska revolusi di kedua negara, tantara regular dibubarkan dan kemudian digantikan dengan rakyat bersenjata yang efektif untuk menghadapi Imperialisme. Dalam Kolom SEJARAH: “Pertemuan Soeharto Dengan Dubes AS: Kerjasama Militerisme dan Imperialisme Untuk Menggulingkan Soekarno.” Serta “Bagaimana Militer Menggunakan Darurat Perang (SOB) untuk Berkuasa.” Kami merangkum “Aksi-aksi Perlawanan Terhadap UU TNI dan Militerisme” di Kolom AKSI MASSA. Sedangkan di Kolom PERJUANGAN kami mengangkat “Ironi Militeris Indonesia: Keras Terhadap Rakyat, Lembut Terhadap Imperialisme” serta “Sepatu Lars di Pabrik: Intervensi Militer di Perburuhan.” Dalam Kolom STRATEGI TAKTIK kami menjelaskan mengenai “Kebutuhan Front Persatuan Nasional Untuk Melawan Militerisme” serta “Membangun Komite Solidaritas Internasional Anti Militerisme untuk Indonesia.” Simak lebih lengkap dalam koran Arah Juang edisi Anti Militerisme. Dapatkan dengan harga Rp 4.000,- perpaket atau berlangganan dengan skema 24 edisi digital: Rp 50.000,- Hubungi kami di 0895-3791-35489 ( bit.ly/WA-AJ atau https://t.me/ArahJuang )
#reportasepembacaaj Pada hari Minggu 15 Juni 2025, Global March To Gaza dilancarkan. Aksi ini dimulai di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Gambir, Jakarta Pusat. Kemudian ke Bundaran HI, berlanjut ke Kedutaan Besar Mesir dan diakhiri di Kedutaan Besar Palestina. Ratusan orang menuntut pemberhentian bantuan peralatan perang oleh Amerika yang diberikan kepada Israel. Peralatan tersebut digunakan dalam genosida rakyat Palestina. Massa juga menuntut agar Kedutaan Besar Mesir menyampaikan pesan massa aksi untuk membuka Penyeberangan Rafah. Massa juga menyerukan solidaritas kepada rakyat Palestina yang sedang dilanda pembantian masal. Melipat Ganda, Hancurkan Tirani! #ArahJuang #PerserikatanSosialis #ResistanceJabodetabeka #Palestina #Mesir #Gaza #AksiMassa https://linktr.ee/arahjuang
#reportasepembacaaj Orasi penolakan tambang nikel di Raja Ampat dalam demonstrasi damai yang dilancarkan oleh Front Peduli Raja Ampat di depan Kantor Gubernur Papua Barat Daya pada 10 Juni 2025. Save Raja Ampat! Papua Bukan Tanah Kosong! Tolak Tambang Nikel di Raja Ampat! Kitong Yang Rugi, Oligarki Yang Untung! Melipat Ganda, Membakar Tirani! #aksimassa #frontpedulirajaampat #arahjuang #perserikatansosialis
Load More... Subscribe

Dukung Arah Juang

Rangga Prasetya Aji Widodo

Arah juang sudah sangat bagus dan konsisten dalam penerbitan dan penyampaian idenya. Semangat dan lancar terus untuk Arah Juang.

Wartawan Tugu Jatim ID (Tugu Media Group), Sekjen PPMI DK Surabaya (Periode 2019/2020)

Jal Ngoko

Saya salut militansi anggota-anggota Perserikat Sosialis. Militansi selalu harus diukur dengan menjawab pertanyaan: sejauh mana anggota sebuah partai kader betul-betul serius dalam menjalankan keputusannya? Kalau keputusannya adalah harus menjamin terbitnya koran partai sebagai salah satu pekerjaan dasar, militansi diukur dengan apakah koran bertahan terbit secara berkala dan berisi serius? Selamat atas keuletan dan militansinnya.

Perantau di Australia

Jefry Wenda

Saya mengajak anda untuk berlangganan koran Arah Juang, koran yang dibuat untuk kelas pekerja dan rakyat tertindas di Indonesia dan Papua.

Mantan Ketua Umum Aliansi Mahasiswa Papua 2014-2018

Herdiansyah Hamzah

Koran adalah mesin ideologi yang berfungsi untuk memasok kesadaran sekaligus menuntun perjuangan rakyat. Berpuluh tahun mesin ideologi ini dibiarkan lapuk tak terurus. Ideologi gerakan seperti kering perspektif dan berserak dimana-mana. Dan Arah Juang telah mengisi ruang kosong itu secara konsisten. Karena konsistensi inilah yang membuatnya layak untuk menjadi panduan bagi gerakan rakyat.

Dosen, peneliti pusat studi anti korupsi (SAKSI) Fakultas Hukum Unmul serta penggiat Aksi Kamisan Kaltim

Nipi Sopandi

Saya bangga dan sangat-sangat berterimakasih kepada Arah Juang yang senantiasa menghadirkan dan menyuguhkan informasi-informasi/ berita yang faktual, keren, kritis. Informasi Arah Juang, yang dikupas secara tajam, kritik keras akan kebijakan rezim penguasa hari ini yang tak berpihak kepada si miskin, terlebih tentang kondisi kekinian, situasi perpolitikan, hukum, ekonomi, sosial, masyarakat, buruh dan lainnya di berbagai… […] “Nipi Sopandi”

Sekretaris Umum Federasi Serikat Buruh Readymix dan Konstruksi-Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (FSBRK-KASBI)

Danang Suttha Widjaya

Tulisan dan bacaan di Arah Juang sangatlah menarik dan mendidik agar generasi muda dan pergerakan memahami sejarah dan juga kondisi situasional dalam berbagai dinamika bernegara yang bernama indonesia dengan lebih objektif berdasarkan kajian kajian dan pengamatan yang mendalam sehingga bagi kita pembaca dapat melihat lebih jelas akan kondisi dan situasi sekaligus solusi untuk penyelesaian dalam… […] “Danang Suttha Widjaya”

Kuli Perkebunan, Ketua Federasi Sarekat Buruh Perkebunan Patriotik Indonesia (SARBUPRI)

Instagram

[instagram-feed]

Facebook

Arah Juang