Pengalaman Unión de Jóvenes Comunistas (UJC) di Kuba memberikan pelajaran penting bagi gerakan Marxis-Leninis progresif di Indonesia, terutama dalam hal konsolidasi ideologi, kaderisasi, dan pengorganisiran massa. UJC membuktikan bahwa gerakan revolusioner tidak cukup hanya dengan slogan dan wacana, tetapi harus hidup dan bekerja di tengah rakyat. Kaderisasi dilakukan secara terstruktur sejak usia dini, melalui pendidikan ideologis, pelatihan kolektif, dan partisipasi aktif dalam proyek sosial seperti pertanian, pendidikan, dan kesehatan. Ini menunjukkan pentingnya membangun kader yang tidak hanya paham teori, tetapi juga menyatu dengan kehidupan rakyat.
Di Indonesia, gerakan serupa harus mulai dengan membangun komunitas belajar ideologi yang konsisten, mengorganisir rakyat secara konkret, serta menumbuhkan semangat kolektif dalam organisasi. Kedisiplinan struktural dan kepemimpinan kolektif adalah kunci, dengan prinsip sentralisme demokratis sebagai fondasi operasional. Selain itu, penting untuk memadukan perjuangan politik dengan budaya progresif melalui seni, sastra, dan media alternatif sebagai alat pendidikan ideologis yang membumi. Belajar dari UJC juga berarti memperkuat jaringan solidaritas internasional dan menghubungkan perjuangan lokal dengan gerakan global anti-imperialisme. Singkatnya, tugas kita hari ini adalah mengembangkan gerakan yang ideologis, terorganisir, dan berpijak pada realitas rakyat, yakni sebuah gerakan yang tidak hanya berbicara tentang revolusi, tetapi menciptakan kondisi untuk mewujudkannya.
Unión de Jóvenes Comunistas (UJC)
Unión de Jóvenes Comunistas (UJC) adalah organisasi pemuda resmi di Kuba yang berafiliasi langsung dengan Partai Komunis Kuba (Partido Comunista de Cuba/PCC). Didirikan pada tahun 1962, UJC berperan penting dalam mendidik dan membina generasi muda Kuba dalam nilai-nilai sosialisme dan komunisme. Organisasi ini bertujuan untuk mengintegrasikan pemuda ke dalam kehidupan sosial, politik, dan ekonomi negara, sekaligus menumbuhkan semangat revolusioner dan pengabdian terhadap pembangunan nasional. Keanggotaan UJC bersifat sukarela dan terbuka bagi pemuda berusia 15 hingga 30 tahun, terutama bagi mereka yang menunjukkan komitmen ideologis terhadap prinsip-prinsip Revolusi Kuba. Dengan slogan “Estudio, trabajo, fusil” (belajar, bekerja, senapan), UJC menekankan pentingnya pendidikan, kontribusi kerja, dan kesiapsiagaan pertahanan dalam membentuk karakter pemuda revolusioner. Selain itu, UJC juga memiliki organisasi afiliasi untuk pelajar dan mahasiswa, seperti Federación Estudiantil Universitaria (FEU) dan Organización de Pioneros José Martí, yang membentuk jalur kaderisasi dari usia dini hingga dewasa muda dalam struktur sosial-politik Kuba.
Kaderisasi
Proses kaderisasi Unión de Jóvenes Comunistas (UJC) berlangsung secara terstruktur dan bertahap, dimulai sejak usia sekolah dasar melalui organisasi pionir anak-anak bernama Organización de Pioneros José Martí. Di sana, anak-anak diperkenalkan pada nilai-nilai dasar revolusi, seperti patriotisme, solidaritas, dan kedisiplinan. Memasuki jenjang sekolah menengah dan universitas, remaja yang menunjukkan komitmen ideologis, disiplin, dan keterlibatan aktif dalam kegiatan sosial mulai dikenalkan pada UJC. Calon anggota direkomendasikan oleh guru atau pembina untuk mengikuti proses seleksi yang mencakup evaluasi moral, prestasi akademik, serta kontribusi sosial. Setelah diterima, anggota baru mengikuti pendidikan politik dan ideologis melalui diskusi, pelatihan, serta kursus tentang Marxisme-Leninisme dan sejarah Revolusi Kuba. Selain itu, mereka dilibatkan dalam proyek-proyek sosial seperti pertanian, pendidikan, dan kesehatan sebagai bentuk pengabdian dan pembentukan karakter revolusioner. Anggota yang menunjukkan potensi kepemimpinan akan diarahkan untuk menempati posisi strategis dalam struktur UJC, dan bahkan dipersiapkan untuk menjadi bagian dari Partai Komunis Kuba. Dengan demikian, kaderisasi UJC tidak hanya bersifat rekrutmen, tetapi juga merupakan proses pembentukan ideologis dan penguatan peran pemuda dalam pembangunan sosialisme di Kuba.
Apa yang Mereka Lakukan?
Unión de Jóvenes Comunistas (UJC) menjalankan berbagai kegiatan yang bersifat menyeluruh dan berorientasi ideologis, dengan tujuan membentuk pemuda Kuba yang militan, berpendidikan, dan berkomitmen terhadap cita-cita sosialisme. Salah satu kegiatan utamanya adalah pendidikan ideologis dan politik, di mana para anggota mengikuti pelatihan intensif mengenai Marxisme-Leninisme, sejarah Revolusi Kuba, serta pemikiran tokoh-tokoh seperti Fidel Castro dan Che Guevara. Pendidikan ini tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga dibarengi dengan diskusi kelompok dan sekolah kader untuk memperkuat kesadaran kolektif dan loyalitas terhadap revolusi. Di luar ranah ideologi, UJC juga aktif menggerakkan anggotanya dalam proyek-proyek sosial dan ekonomi, seperti kerja sukarela di bidang pertanian, pembangunan infrastruktur, serta keterlibatan langsung dalam kampanye kesehatan dan pendidikan di komunitas terpencil. Kegiatan budaya pun menjadi bagian penting dari program UJC, dengan penyelenggaraan festival seni, pertunjukan musik, teater, dan lomba sastra yang menanamkan semangat nasionalisme dan nilai-nilai revolusioner melalui ekspresi kreatif. Selain itu, UJC turut melibatkan anggotanya dalam pelatihan dasar militer dan pertahanan sipil sebagai bagian dari upaya membentuk kedisiplinan, kesiapsiagaan, dan jiwa bela negara, sejalan dengan semangat “Estudio, trabajo, fusil” yang menjadi slogan organisasi. Dalam ranah politik, mereka juga mengorganisir kampanye solidaritas internasional, advokasi anti-imperialisme, serta penguatan opini publik melalui propaganda yang selaras dengan garis partai. Tidak kalah penting, UJC memberikan ruang besar bagi pengembangan kepemimpinan pemuda melalui pelatihan manajerial, keterlibatan dalam struktur organisasi, serta partisipasi dalam forum-forum internasional sebagai wakil Kuba. Seluruh kegiatan ini dijalankan secara sistematis untuk memastikan bahwa generasi muda Kuba tumbuh sebagai pelanjut revolusi yang tangguh, ideologis, dan berdedikasi tinggi terhadap pembangunan sosialisme.
Sepanjang tahun 2025, Unión de Jóvenes Comunistas (UJC) di Kuba terus menunjukkan perannya sebagai kekuatan pelopor generasi muda dalam mendukung dan memperkuat Revolusi Kuba melalui berbagai kegiatan strategis dan ideologis. Kegiatan mereka dimulai dengan peringatan ulang tahun ke-63 UJC dan ke-64 Organización de Pioneros José Martí (OPJM), yang diwarnai dengan aksi sosial, penghormatan kepada tokoh-tokoh revolusi, serta kampanye pendidikan dan budaya di seluruh negeri. UJC juga menyelenggarakan pleno nasional yang membahas strategi penguatan organisasi dan peran pemuda dalam pembangunan negara, dengan dukungan dari pimpinan Partai Komunis Kuba. Dalam upaya memperkuat kesadaran politik, UJC meluncurkan manifesto antimperialisme bersama Movimiento Juvenil Martiano (MJM), sebagai respons terhadap tekanan internasional dan kebijakan AS. Selain itu, mereka aktif mengadakan kegiatan pertahanan sipil dan pelatihan fisik seperti aksi bersepeda anti imperialisme di wilayah Granma, yang juga berfungsi sebagai sarana membangun patriotisme dan kesiapsiagaan. Di tingkat internasional, UJC menjalin solidaritas dengan organisasi pemuda dari negara sahabat seperti Zimbabwe, serta menunjukkan dukungan terhadap Palestina dalam forum-forum massa seperti Tribuna Anti imperialista di Guantánamo. Secara keseluruhan, kegiatan UJC tahun 2025 menunjukkan kesinambungan misi ideologis dan sosial mereka dalam membentuk generasi muda yang sadar politik, aktif secara sosial, dan loyal terhadap prinsip-prinsip sosialisme Kuba.
Solidaritas dan Kolaborasi Internasional
Unión de Jóvenes Comunistas (UJC) telah membangun dan mempertahankan relasi internasional yang kuat sejak awal berdirinya. Sejak era Perang Dingin, UJC aktif dalam Federación Mundial de Juventudes Democráticas (FMJD) dan organisasi pemuda internasional lainnya seperti UIE dan OCLAE, bekerja untuk memperkuat solidaritas antar pemuda progresif dan gerakan anti-imperialisme global (UJC). Salah satu momen bersejarah adalah saat Kuba menjadi tuan rumah Festival Dunia Pemuda dan Mahasiswa ke-11 pada tahun 1978 di Havana, yang diselenggarakan UJC bersama FMJD yang menyatukan sekitar 18.500 pemuda dari 145 negara, sebagai simbol dukungan terhadap solidaritas anti‑imperialis dan persahabatan internasional (Wikipedia).
Dalam dekade-dekade berikutnya, UJC terus menjalin hubungan bilateral agar tetap relevan. Misalnya, sejak 2018 telah dijalin Nota Kesepahaman (MoU) dengan Ho Chi Minh Communist Youth Union (HCYU) dari Vietnam, memperkuat pertukaran pelajar, pelatihan pemimpin muda, dan kegiatan digital serta inovasi sosial antara generasi muda kedua negara (Nhan Dan Online). Pada bulan April 2025, delegasi HCYU melakukan kunjungan kerja ke Kuba dan berpartisipasi dalam Forum Pemuda Kuba–Vietnam, yang dihadiri oleh pemimpin UJC, Meyvis Estevez Echevarría. Forum tersebut menegaskan persahabatan historis, berbagi pengalaman dalam pembangunan pemuda, serta memperkuat kerjasama strategis antara keduanya (en.qdnd.vn).
Di tingkat global, UJC kini menjadi lebih berperan aktif melalui kepemimpinan di FMJD. Dalam Asamblea Umum XXI FMJD yang diselenggarakan di Windhoek, Namibia pada Mei 2025, UJC secara resmi ditetapkan sebagai Sekretariat Jenderal FMJD untuk periode empat tahun ke depan. Acara ini dihadiri oleh lebih dari 150 organisasi pemuda dari 57 negara dan menempatkan UJC di kursi kepemimpinan internasional serta memperkuat suara mereka dalam perjuangan melawan imperialisme dan membangun kemandirian nasional (prensa-latina.cu). Melalui posisi tersebut, UJC memimpin koordinasi agenda global FMJD dan turut mempersiapkan Festival Dunia Pemuda berikutnya.
Dalam keseluruhan perjalanan historis dan kontemporer ini, UJC berhasil membentuk jaringan internasional yang solid, memperluas solidaritas pemuda progresif, dan mengukuhkan peran strategis Kuba dalam gerakan pemuda global melalui upaya pendidikan ideologis, pertukaran budaya, dan kolaborasi lintas negara.
Menuju Konsolidasi Gerakan Sosialis yang Terorganisir dan Berdaya
Belajar dari pengalaman Unión de Jóvenes Comunistas (UJC) di Kuba membuka perspektif strategis bagi gerakan Marxis-Leninis di Indonesia untuk membangun kekuatan politik yang bukan hanya ideologis, tetapi juga terorganisir dan berakar dalam kehidupan rakyat. UJC menunjukkan bahwa organisasi pemuda revolusioner harus mampu menjalankan kaderisasi ideologis secara sistematis, mengorganisir kerja-kerja sosial yang membumi, dan membangun solidaritas internasional anti-imperialis. Prinsip-prinsip ini selaras dengan garis perjuangan Arah Juang sebagai media politik revolusioner, serta Perserikatan Sosialis sebagai organisasi politik yang berupaya memimpin pembentukan kekuatan rakyat tertindas menuju sosialisme.
Dalam konteks ini, Organisasi Kaum Muda Sosialis (OKMS) dan Resistance (dua sayap pemuda dari Perserikatan Sosialis), memegang peran penting dalam memikul tanggung jawab sejarah generasi muda untuk mengambil bagian dalam perjuangan kelas. OKMS berperan sebagai wadah pengorganisiran dan pembentukan kader kaum muda sosialis di berbagai sektor, baik pelajar, mahasiswa, buruh muda, maupun komunitas rakyat lainnya. Resistance, sebagai alat gerak pemuda revolusioner dalam ranah budaya, aksi, dan kerja ideologis di ruang publik, harus memperluas pengaruh dan kapasitas organisasinya untuk menjangkau pemuda urban dan kelas pekerja muda. Keduanya perlu bergerak tidak sebagai forum longgar, tetapi sebagai organisasi kader yang militan, disiplin, dan berorientasi massa serta mampu menanamkan kesadaran revolusioner sekaligus memobilisasi kekuatan pemuda dalam kerja sosial konkret.
Dengan menjadikan UJC sebagai cermin strategis, OKMS dan Resistance dapat menjadi garda depan dalam pembentukan barisan pemuda revolusioner Indonesia. Inilah langkah penting dalam perjuangan membangun sosialisme, bukan sebagai impian abstrak, tetapi sebagai proyek politik yang hidup, disiapkan, dan diperjuangkan bersama rakyat.
ditulis oleh Libby Qahtany, Pemerhati Gerakan Rakyat
Comment here