Pada suatu hari, seperti hari ini, 61 tahun yang lalu, Hugo Chávez lahir di sebuah desa kecil di Venezuela Barat yang disebut Sabaneta de Barinas. Tanggal 28 Juli 1954 akan menjadi kemudian tanggal penting dalam sejarah dan nasib Venezuela dan bagi seluruh Amerika Latin.
Pada tanggal 4 Februari 1992, seorang perwira muda Angkatan Bersenjata Nasional memberontak melawan sebuah sistem pemerintahan yang mengucilkan rakyatnya dengan mendukung kapitalis transnasional. Sejak hari itu, gambaran dari pejuang revolusioner tersebut tetap terus berada dalam imajinasi sebuah negara yang berseru untuk perubahan dan keadilan sosial.
Setelah periode dua tahun di penjara yang diinvestasikan dalam mengatur proyeknya dan memberikan kursus demokratis yang definitif, Chavez dibebaskan, kebebasannya merupakan sebuah fenomena politik yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dengan dukungan keuangan yang sangat sedikit dan menentangi para elit ekonomi, ditafsirkan kepada rakyat, meningkatkan harapan dan hasyrat mereka.
Pada tahun 1998, ia diangkat sebagai Presiden Venezuela, dan dimulai sebuah siklus transformasi sistem demokrasi anakronistis yang tidak mampu memberikan kesejahteraan kepada mayoritas penduduk.
Sedikit lebih dari empat belas tahun, dan di bawah kepemimpinan Presiden Chávez, didirikan sebuah kebijakan harga minyak yang adil melalui konsensus di antara negara-negara anggota OPEC. Di berlakukan sebuah arkitektur multilateral regional yang baru melalui penciptaan ALBA, UNASUR dan CELAC. Kerjasama dikuatkan melalui skema daerah seperti Petrocaribe, dan Venezuela bergabung sebagai anggota penuh dengan mekanisme integrasi ekonomi yang lebih kuat di kawasan itu, MERCOSUR.
Hugo Chávez telah menghadapi hegemoni kekuasaan, mengalahkan kudeta, menstabilkan indikator-indikator ekonomi, keberhasilan kebijakan sosialnya diakui oleh FAO, UNESCO dan WHO, dan ia membela demokratisasi PBB. Ia membangun sebuah sistem komunikasi alternatif, menyerukan dunia multipolar, dan secara historis memberikan visibilitas kepada rakyat yang dikucilkan.
Hari ini, 28 Juli 2015, kita mengingat seorang warga venezuela yang mengabdikan hidupnya untuk idealisme kedaulatan, kebebasan dan keadilan.
Catatan : Redaksi Arah Juang menerima rilis dari Kedutaan Besar Venezuela ini dalam rangka Perayaan Hari Lahir (Alm) Hugo Chavez, Presiden Venezuela.
“Berikan aku mahkota duriMu, Tuhan Yesus, sehingga aku terluka. Berikan aku 100 salibMu dan aku akan membawanya untuk Mu, tetapi jangan ambil nyawaku, karena aku masih ingin melakukan berbagai hal untuk rakyat dan negaraku. Jangan dulu ambil nyawaku.”
Kalimat Chavez pada 5 April 2012 dalam sebuah misa yang diadakan untuk pengobatan penyakit kanker yang dideritanya.