Pernyataan Sikap

Kronologi Konsolidasi dan Aksi Solidaritas “Koalisi Masyarakat Sipil” serta Penangkapan Saiful Amin (Sam Oemar)

Pada tanggal 29 Agustus 2025 

Surat Pemberitahuan Aksi Konsolidasi dan Aksi Solidaritas, yang mengatasnamakan “Koalisi Masyarakat Sipil” dikirimkan ke Polresta Kediri Kota. 

Aksi ini merupakan sikap dan respon atas kondisi sosial politik yang semakin tidak berpihak kepada rakyat, pemerintah yang abai atas segala aspirasi rakyat, serta berbagai tindak represif yang dilakukan oleh Aparat dan Kematian Saudara Affan Kurniawan menjadi puncak kemarahan dari masyarakat. 

Sehingga, sesuai dengan Flayer yang beredar, pada hari Sabtu, 30 Agustus 2025 di taman Sekartaji akan dilaksanakan Konsolidasi di sore hari, dilanjutkan Do’a bersama untuk saudara Affan dan korban Kekerasan aparat lainnya yang hendak dilaksanakan pada malam harinya. 

Pada tanggal 30 Agustus 2025

Pukul 15.00 – 15.30 WIB

Pada pukul sekian masa belum terlalu banyak kurang lebih 30 orang, baru setelah dari pihak kepolisian datang ke taman sekartaji dan terjadi perdebatan. Adapun perdebatan tersebut adalah Saiful Amin menanyakankepada massa konsolidasi mengenai apakah massa berkenan jikakepolisian ikut berkabung. namun sebagian besar peserta konsolidasi tidak menghendaki karena Affan dibunuh oleh Instansi, dalam hal ini Polri. Hal tesebut kemudian dijawab oleh Kapolresta “kita juga ingin berkabung. juga ingin berdoa” kemudian jawaban tersebut dipotong/disanggah oleh Saiful Amin “pak maaf, biarkan warga atau rakyat dulu berkabung dengan cara mereka“. 

Kemudian Saiful Amin bertanya kepada Kapolresta “apakah patut instansi yang membunuh menampakkan diri kepada mereka yang berkabung?”, pak Kapolres mengatakan dengan memerintahkan Polwan-Polwan maju dan duduk. 

Pasca Kapolresta memerintahkan anggotanya Sdr Saiful Amin berucap “bisakah beri kami waktu berkabung dengan cara kami sendiri” dengan gestur saya mendekatkan wajah ke muka pak Kapolres. Setelah itu Saiful Amin berkata “bapak sekalian boleh ikut berkabung kecuali dengan terlebih dahulu melepaskan seragam“, pak Kapolres sendiri bersedia namun yang lain jangan terutama yang Polwan. Setelah itu peserta aksi sudah mulai terpantik, dengan adanya perdebatan tersebut, antara lain adanya teriakan mundur dari peserta aksi, kemudian saiful amin menyampaikan dengan bertanya kepada peserta konsolidasi “apakah semua menghendaki?” dan serempak menjawab “tidak”. Kemudian Kapolresta menjawab “ok saya mundur, kemudian Saiful Amin bergeser berkumpul dengan yang lain, temen-teman mulai tidak nyaman ketika saiful amin berkata “sampean gah gih tapi mboten kepanggih” (Pak Kapolres mengatakan iya akan mundur namun tidak segera dilaksanakan). 

Disitulah waktu massa mulai berdatangan dalam jumlah yang cukup banyak kurang lebih mencapai 500-600 aksi massa yang terdiri dari berbagai lapisan terutama elemen mahasiswa dan masyarakatsipil, sehingga banyak massa yang tidak dikenal terlibat dalam konsolidasi dan aksi solidaritas ini.

Pukul 15.30 – 16.10 WIB

Diwaktu ini, massa konsolidasi dan aksi solidaritas atas kematian Affan kurniawan (ojol yang dilindas barakuda Brimob) telah memadati bundaran sekartaji, dan saudara Saiful Amin sebagai orator mulai membuka acara konsolidasi dengan dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Berdo’a bersama untuk saudara Affan Kurniawan.

mari kita berkabung untuk saudara kita yang berjuang dan mati dilindas mobil aparat dan saya melakukan orasi berkenaan dengan betapa mengenasnya kematian saudara kita yang tidak bersalah, apakah hal ini akan terus terjadi kepada rakyat yang tak bersenjata; Kematian affanadalah ancaman bagi keselamatan kita juga mari kita saling menjaga saling bersolidaritas agar hal ini tidak terjadi lagi, mari kita tunjukkan bahwa kita adalah bagian daripada affan, kita perlihatkan bahwa rakyat itu saling menjaga, hidup rakyat Indonesia”, seruan Saiful Amin diwajab oleh peserta aksi “hidup”; 

Saiful Amin (orator) sempat menanyakan kepada masa aksi konsolidasi untuk kapan turun aksi di depan DPRD kediri, lalu masa aksi menjawab hari minggu dan senin, kemudian ditawarkan kembali oleh orator untuk hari minggu dan masa aksi konsolidasi bersepakat untuk turun aksi di DPRD kediri hari minggu 31 agustus 2025 pukul 15.00 WIB. Kemudian Saiful Amin (orator) juga menawarkan agar massa aksi konsolidasi mendukung aksi solidaritas atas kematian saudara Affan kurniawan (ojol yang dilindas barakuda brimob) di depan Polres Kota Kediri pada pukul 17.00 WIB.

Pukul 16.10 WIB

Akan tetapi pada waktu tersebut, atas desakan massa aksi, pukul 16.10 massa aksi menyerukan untuk saat itu juga untuk bergeser ke Polres Kediri Kota untuk melakukan aksi solidaritas. Pada saat perjalanan menuju Polres Kediri Kota massa aksi yang tidak dikenal melempari petugas polisi dengan botol air mineral dan beberapa batu yang ada dipinggiran jalan.

Pukul 16.19 WIB

Sesampainya di depan polres dilaksanakan proses orasi, Saiful Amin menyampaikan agar massa bersolidaritas atas meninggalnya affan (driver ojol yang dilindas baracuda brimob) Saat orasi berjalan tidak sampai sepuluh menit, terjadi pelemparan batu dari peserta bagian belakang. Saiful Amin (orator) mencoba untuk membuat massa aksi kondusifdengan cara Saiful amin naik ke pagar gerbang Polres untuk menyerukanagar massa aksi berhenti melakukan pelemparan. Namun, upaya tersebutbelum berhasil sehingga Saiful amin ditarik turun. 

Pukul 16.27 WIB

Dilanjut proses orasi kembali oleh Saiful Amin (orator) akan tetapi belum lama proses orasi itu berjalan dan makna orasi belum sempat tersampaikan, massa aksi dari bagian belakang mulai mendesak kedepan gerbang polres kediri kota sehingga membuat massa aksi semakin tidak kondusif.

Pukul 16.29 WIB

Massa aksi semakin tidak kodusif yang kemudian diperparah dengan massa aksi yang melakukan pembakaran dan pengrusakan. Saiful Amin (orator) berusaha agar keadaan menjadi kondusif, namun pengeras suara yang digunakan oleh Saiful Amin kehabisan baterai. 

Pukul 16.31-16.36 WIB

Massa aksi sudah tidak terkendali dan aparat keamanan sempat menyemprotkan water cannon dan menembakkan asap ke kerumunan masa aksi. Dari kejadian ini, massa mundur dan bergerak menyerang bagian utara serta selatan Polres Kediri Kota.

Pukul 16.36 – 16.50 WIB

Massa semakin tidak terkendali.

Pukul 16.50 WIB

Saiful Amin (orator) mengintruksikan massa dengan mengelilingi Polresta Kediri Kota dengan mobil medis milik sporter Persik untuk mundur, pulang dan mengakhiri aksi. Aksi ditutup oleh Saiful Amin (orator) dan menginformasikan aksi yang akan dilanjut tgl 31 agustus 2025 ke DPRD Kota, yang sudah disepakati masa aksi konsolidasi yang awal-awal waktu sebelum masa aksi konsolidasi menuju kapolresta kediri kota.

Pukul 17.00 WIB

Peserta kembali ke titik kumpul di Taman Sekartaji. Saat kembali ke Taman Sekartaji, masa aksi sempat bertemu dengan kelompok lain yang sedang melakukan orasi tepatnya di depat tugu nama Taman Sekartaji dan akhirnya menjadi pusat perhatian massa yang kembali ke titik kumpul.

Orasi dilakukan bergantian oleh beberapa orang, Saiful Amin sudah tidak melakukan orasi pada waktu itu. Disamping bundaran taman sekartaji sempat Saiful Amin dikerumuni massa aksi (yang tidak dikenal) kembali dan ditanyai dan sempat diajak untuk meneruskan aksi ke DPRD kota kediri saat itu juga, akan tetapi Saiful Amin dengan tegas tidak mengiyakan ajakan itu dan ia menghimbau berulang-ulang kali untuk segera pulang dan istirahat untuk kemudian bertemu kembali esok harinya pada aksi tgl 31 Agustus 2025 di depan gedung DPRD Kota Kediri. 

Pukul 17.15 WIB

Orasi dilakukan oleh kelompok lain bergantian oleh massa aksi dari elemen yang berbeda untuk menyampaikan aspirasi, penghimbauan untuk pulang sudah berulang-ulang kali disampaikan oleh Saiful Amin (tanpa orasi hanya menghimbau kepada setiap individu khususnya para mahasiswa yang ia kenali) dan beberapa pihak lainnya. Namun ada seseorang yang tidak dikenali berteriak:

“KOMANDO SAYA AMBIL ALIH”

Dari seruan itu menyulut masa aksi untuk bergeser ke DPRD Kota Kediri. 

Pukul 17.25 WIB

Saiful Amin dan beberapa massa aksi masih berada di Taman Sekartaji, memutuskan tidak ikut ke DPRD kota. sebab kesepakatan pada awal, seruan aksi ini untuk konsolidasi dan aksi solidaritas do’a bersama untuk kematian saudara Affan Kurniawan yang dilindas barakuda polisi, dari hasil konsolidasi dengan jelas aksi ke DPRD kediri dilaksanakan pada tgl 31 Agustus 2025 bukan hari itu juga. Ada beberapa pihak masa aksi juga ikut serta mengajak masa aksi lainnya untuk pulang dan kembali kerumah, juga beberapa himbauan untuk pulang kepada masa aksi lewat media sosial.

Sekitar pukul 17.30 WIB

Saiful Amin dan beberapa massa aksi konsolidasi kembali pulang kerumah masing-masing dan sebagian kembali ke kios domisili sekitar.

KRONONOLOGI PENANGKAPAN SAIFUL AMIN (SAM OEMAR)

Selasa, 2 September 2025 

pukul 1.57 wib

Saiful Amin ditangkap dini hari di rumah kontrakanya oleh pihak kepolisian yang berjumlah 8 orang dengan dasar surat penangkapan untuk Saiful Amin dan akhirnya Saiful Amin di bawa ke Kantor Polresta Kediri.

Saat Penangkapan Saiful Amin ditemani oleh Agung yang merupakan sahabat, teman diskusi dan partner Kerja dari Saiful Amin.

Pukul 08.00 wib

Saiful Amin dimintai keterangannya sebagai Saksi atas dasar laporan polisi tanggal 1 september 2025 dengan didampingi oleh Kuasa Hukum. Setelah pemeriksaan pada pukul 13.30 WIB status Saiful Amin yang sebelumnya menjadi saksi naik statusnya menjadi Tersangka dengan dikenakan pasal 160 KUHP tentang Penghasutan.

Pemeriksaan terhadap saiful amin dilakukan secara terus-menerus oleh penyidik polresta Kediri mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan 21.00 WIB.

Saiful Amin dikenai tuduhan pasal penghasutan yang notabene adalah pasal karet. Delik yang dianggap menghasut adalah flyer ajakan untuk aksi, orasi Saiful Amin yang di dalamnya terdapat kata, “Yang dibakar bukan orang. Tapi Gedungnya (Ada peserta aksi teriak)”

Petisi Bebaskan Saiful Amin: https://chng.it/79v44RZLn7

Kronologi ini Dibuat oleh Kopri PMII Kediri

Loading

Comment here