Aksi

Siaran Pers Solidaritas Perjuangan Demokrasi (SPD)

Rebut DemokrasiPerlawanan Rakyat untuk Merebut Demokrasi!

Yogyakarta – SolidaritasPerjuanganDemokrasi (SPD) yang terdiri dari pelbagai elemen masyarakat sipil, mahasiswa, akademisi, komunitas, organisasi, aktivis, jaringan, individu pro demokrasi, bersatu dalam kekuatan rakyat untuk merebut(kembali) ruangdemokrasi. Melalui kampanye “Rebut Kembali Jogja! Rakyat Bersatu! Rebut Demokrasi!” ini menjadi titik perlawanan terhadap kelompok anti demokrasi dan reaksioner intoleran yang mengancam demokrasi dan keamanan masyarakat.

“Kami bersatu untuk melantangkan, memperkuat semangat juang perlawanan rakyat. Kami ingin Jogja yang demokratis menghargai keberagaman. Demokrasi BUKAN milik sekelompok orang yang fasis, rasis, penindas dan aktor kekerasan. Sungguh ironis, mengatasnamakan agama untuk melakukan kekerasan. Demokrasi untuk rakyat, keadilan untuk semua, itu yang seharusnya!” tegas Ahmad, Koordinator aksi Solidaritas Perjuangan Demokrasi (SPD)

Perlawanan ini mendasar pada rentetan malapetaka demokrasi terjadi di Yogyakarta. Pelbagai serangan, kekerasan, intimidasi, intoleransi, represi, rasisme, fasisme, diskriminasi, pembubaran/larangandiskusi, perampasan tanah,penyegelantempatibadah dansikap anti demokrasi serta penindasan oleh kelompok reaksioner berbasis SARA melalui penyebaran propaganda danseruan kebencian terutama kepada kelompok minoritas. Kondisi itulah yang kini menjadi wajah Jogja yang disembunyikan lewat topeng slogan Jogja: City of Tolerance. Ini wujud dari ketidakseriusan negara dalam pemenuhan hak atas rasa aman, kebebasan berserikat berkumpul, kebebasan berideologi dan terbukanya ruang demokrasi bagi rakyat.

“Kami turun ke jalan bersama-sama untuk memperlihatkan perlawanan nyata. Saat ini saja kelompok LGBT yang hak-hak warga negaranya ditindas akibat siar kebencian dan tindakan-tindakan represif yang terorganisir. Namun SPD bersolidaritassama kepada lintas isu lainnya dan melakukan perjuangan bersama untuk demokrasi yang seutuhnya, ” imbuh Ahmad.

SPD mencatat temuan di lapangan sejak akhir tahun 2014, sedikitnya 20 kasus dan atau yang berhubungan dengan penindasan, perampasan tanah, represi, pelemahan demokrasi dan lain-lain terjadi di DIY. Selain itu, menurut data versi Lingkar Studi Sosialis (LSS), sejak tahun 2014 terdapat isu yang paling banyak diberangus yakni malapetaka 1965, kemudian isu LGBT. Pelaku pemberangusan demokrasi di dunia akademik justru berasal dari birokrasi kampus sendiri dan aparat negara.

Solidaritas Perjuangan Demokrasi (SPD) ini mengadakan Aksi Tandingan pada:

Hari/Tanggal : Selasa, 23 Februari 2016
Pukul : 15.00 wib – selesai
Tempat : Area Diorama Miniatur Tugu Golong Gilig, Yogyakarta
Agenda : Aksi Tandingan dan pernyataan sikap SPD

Acara ini merupakan aksi tandingan terhadap aksi anti demokrasi dan penolakan LGBT oleh Angkatan Muda FUI di Km Nol di waktu yang sama. Kelompok ini mengajak orang bertindak diskriminatif, rasis dan fasis melalui lomba, pemasangan atribut propaganda (spanduk dll) berisi ujaran kebencian terhadap LGBT, Aksi Tolak LGBT dan ancaman sweeping.

“Masyarakat Jogja perlu tahu, bahwa ada kelompok pro-demokrasi yang bersuara untuk mendukung hak-hak LGBT, juga hak kelompok lainnya yang tertindas. Jangan takut terhadapkelompok rasis berbasis SARA. Yang justru lebih menakutkan adalah kehilangan demokrasi.” Pungkas Ahmad.

Pernyataan Sikap Solidaritas Perjuangan Demokrasi :

  1. Seruan kepada seluruhelemen pro demokrasidanrakyatuntukmelakukankonsolidasigerakan dan solidaritasuntukmerebutkembaliruang-ruangdemokrasi.
  2. Hentikan ujaran kebencian kepada kelompok minoritas dan marginal.
  3. Mengecam dan menentang homophobia, transphobia, diskriminasi, intimidasi, fasisme, rasisme, sikap intoleran, stigma, kekerasan terhadap kelompok minoritas, diantaranya LGBT.
  4. Turunkan spanduk berisi kebencian LGBT dari Yogyakarta.
  5. Menuntut media dan pers menjalankan kode etik jurnalistik dalam pemberitaan LGBT dan melakukan pemberitaan yang berimbang.
  6. Menuntut negara memenuhi hak rakyatnya yakni hak atas rasa aman, hak kebebasan berideologi, hak berserikat dan berkumpul, menyatakan pendapat, hak menentukan identitas, orientasi seksual & ekspresi gender, hak politik, ekonomi, sosial dan akses di dunia pendidikan yang sama untuk semua.

Rebut Kembali Jogja!
Rakyat Bersatu!
Rebut Demokrasi!

Cp. Ani (083869769026)
Solidaritas Perjuangan Demokrasi

*LGBT : Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender

Loading

Print Friendly, PDF & Email

Comment here

%d blogger menyukai ini: