Kebudayaan

Melenyap-nya Tawa Anak Bangsa

Oleh : Fitrinuraya

Beberapa benar-benar peduli
Dan sisanya ada yang pura-pura tuli
Dengan segudang rasa benci
Dan ini, untuk manusia-manusia, egois yang berjalan dengan bengis

Untuk kau pencuri, hak-hak anak ibu pertiwi
Apa kau mendengar jeritan pedihnya hidup anak bangsa?
Apa kau peduli dengan apa yang melilit perut anak bangsa?
Tidak… Tentu saja tidak, bahkan kau tak punya waktu untuk mendengar satu kalimat-pun

Ketahuilah,
Mengabaikan haknya, sama seperti kau mengabu-abukan warna dimimpinya.
Sama seperti kau mencekik halus harapannya.

Kau yang berdasi, mana akan peduli
Tentang merajut mimpi tanpa duduk dibangku sekolahan
Tentang sayangnya nyawa 28 anak yang dihilangkan lubang tambang..
Tentang terlelap di emperan-emperan toko
Tentang menempuh hidup dengan bimbang

Apa kalian penguasa sanggup rasakan itu? Kenyataanya, Kesengsaraan rakyat selama ini, adalah sendawa nikmat penguasa yang puas memakan daging hasil korupsi.

Kepedihan rakyat selama ini, adalah kursi empuk penguasa yang terbuat dari janji.

Kemelaratan rakyat selama ini, adalah rumah mewah penguasa yang dibangun dari ratap tangis anak negeri.

Dan sungguh kesejahteraan bangsa ini, ibarat panggang jauh dari api.

Inilah,
Jika kuasa ditangan pengusaha…
Mereka akan mengubur harapan untuk sejahtera.

Tak ada jalan lain…
Jika rakyat tak segera berkuasa,,
Selamanya anak bangsa akan binasa..

Samarinda,
25 Juli 2018.
Selamat Hari Anak Nasional.
Mari kita rebut kegembiraan yang dirampas.

Loading

Print Friendly, PDF & Email

Comment here

%d blogger menyukai ini: