Aksi

KPO-PRP Makassar Memperingati Mayday, Hardiknas dan Hari Marsinah

KPO PRP MakassarMayday

Bulan mei bulan perlawanan, konsolidasi menyambut bulan perlawanan mulai momentum hari buruh internasional (may day) bertempat di secretariat Gabungan Serikat Buruh Nusantara (GSBN-SGBN). Beberapa organisasi Pro Demokrasi terlibat dalam konsolidasi Solidaritas Rakyat (SORAK) untuk may day tersebut, seperti KPO PRP, PPR, PEMBEBASAN, FMK, FMD SGMK, KOMUNAL, HMT FAI UMI, HAMAS FAI UMI, FPPI, SRIKANDI, KIPAS (organisasi Perempuan), GRD (Gerakan Revolusi Demokratik) dan LBH Makassar.

Titik kumpul taman makam pahlawan (TMP) Makassar, kemudian long march dari TMP ke Fly Over Makassar untuk melebur bersama front Koalisi Masyarakat Demokratik (KAMRAD) dalam memperingati hari buruh internasional.

Beberapa tuntutan yang dikampanyekan seperti tuntutan, hapus kerja kontrak dan outsourcing, tolak politik upah murah, sediakan fasilitas transportasi gratis di setiap Kawasan Industri, lawan segala bentuk perampasan lahan dan penggusuran, pendidikan gratis mulai dari TK sampai pendidikan tinggi, dan kaum buruh bersatu membentuk alat politik sendiri tanpa partai politik elit menjadi issu sentral.

Dalam peringatan hari buruh internasional, juga diadakan panggung demokratik oleh front KAMRAD yang didalamnya tergabung juga organisasi-organisasi Solidaritas Rakyat (SORAK) untuk may day.

Panggung demokratik tersebut terdapat musikal, pembacaan puisi, dan penyampaian testimony-testimony pelanggaran HAM, seperti penggusuran, penembakan, perampasan lahan, kasus-kasus perburuhan, dan pembungkaman demokrasi didalam kampus, serta distribusi media ARAH JUANG.

Hardiknas

Dalam momentum hari pendidikan nasional 2 mei 2015 Solidaritas Rakyat (SORAK) untuk HARDIKNAS organisasi yang tergabung seperti LBH Makassar, KPO PRP, PPR, GSBN-SGBN, FMD SGMK, PEMBEBSAN, FMK, SRIKANDI, FOSIS UMI, HAMAS FAI UMI, HMT FAI UMI, KOMUNAL, FPPI.
Adapun issu tuntutan hari hari pendidikan nasional seperti; tolak UU PT, pendidikan berbasis Gender, transparansi kelolah kampus, larangan militer, polisi masuk kampus, transparasnsi UKT, serta menolak segala bentuk komersialisasi pendidikan.

Dalam aksi tersebut beberapa orasi menyatakan bahwa Karena dengan adanya komersialisasi pendidikan (liberalisasi pendidikan), maka secara otomatis sejalan dengan pembungkaman demokrasi dalam kampus.
Massa aksi membubarkan diri dengan menbacakan pernyataan sikap bersama para pimpinan-pimpinan organisasi yang tergabung dalam solidaritas rakayat (SORAK) untuk HARDIKNAS.

Hari Marsinah

Saat kelas pekerja dalam api kemarahan,bangkit dan bersatu, maka masa depan perubahan, bangkit dan bersatu, maka masa depan perubahan dapat kita rengkuh.mari membangun kekuatan kelas pekerja, mari jaga api marsinah,mari letakkan kemenangan di tangn kita. Kelas pekerja sedunia,bersatulah!!

LBH MAKASSAR, YLBHM, GSBN, SJPM, KOMUNAL, PEMBEBASAN, MALCOM, HMT FAI UMI, HAMAS FAI UMI, PMII FAI UMI, FMK, FMD SGMK, BEMM, IPMIL RAYA, FOSIS, KP-FMK, FKPM, KPO-PRP, PPR, SP ANGING MAMIRI, GERTAK, PERHIMPUNAN MERDEKA, SRIKANDI, GMPA.

Aksi dilakukan dengan melakukan konvoi dari Mandala Makassar ke taman indonesat disamping kantor balai kota Makassar. Di taman indosat diadakan agenda malam seperti bakar lilin mengenang perjuangan marsinah, musikal, dan pembacaan puisi, serta testimony dari beberapa perempuan yang berlawan, seperti perempuan GSBN, ibu-ibu korban penggusuran oleh negara, serta buruh migrant yang tidak mendapatperlindungan dari Negara.

Dalam tuntutan pemperingati hari marsinah 8 mei 2015 seperti; jadikan marsinah sebagai pahlawan buruh nasional, usut tuntas kasus-kasus pelanggaran HAM, perlindungan terhadap buruh migran, lawan segala bentuk pembungkaman demokrasi.

Oleh : Tamink, Kontributor Arah Juang dan Anggota KPO-PRP Makassar.

Loading

Print Friendly, PDF & Email

Comment here

%d blogger menyukai ini: