DiskusiReportase

Konferensi Perempuan Jakarta Akan Luncurkan “Jakarta Bebas Kekerasan Seksual”

KPJ 1

 

Sabtu 19 Oktober kemarin, Konferensi Perempuan Jakarta akhirnya digelar di gedung PKBI Jakarta. Maraknya kekerasan seksual yang terjadi akhir-akhir ini telah membuat ratusan peserta yang terdiri dari aktivis perempuan, mahasiswa, pelajar, ibu rumah tangga dan masyarakat umum lainnya hadir di acara ini untuk membicarakan solusi dan program yang mungkin dilakukan di Jakarta dalam memerangi kekerasan seksual. Konferensi yang dimulai pagi hingga sore hari ini berisi acara yang cukup padat yang membuat peserta diajak untuk mengambil tanggung jawab lebih besar terkait isu-isu kekerasan seksual.

Acara yang diselenggarakan oleh Perempuan Mahardhika ini diawali dengan lagu-lagu bertemakan kekerasan seksual dari sebuah band bernama simponi. Dilanjutkan kemudian dengan presentasi kasus-kasus kekerasan seksual yang sering terjadi di masyarakat.  Acara konferensi sendiri dibagi kedalam 3 sessi. Pertama pembahasan perihal akar dari kekerasan seksual; kedua workshop perihal bentuk-bentuk kekerasan seksual; dan terakhir pleno untuk perumusan program-program.

Salah satu yang cukup menarik dan patut mendapat perhatian dalam perdiskusian konferensi tersebut adalah beberapa pandangan yang melihat adanya kontribusi media massa dalam melanggengkan pornografi dan pelecehan seksual, walau belum ada solusi kogkret menangani hal ini. Muncul pula kebutuhan mendesak untuk “mempersenjatai perempuan” dengan alat-alat yang membantu perempuan dalam melawan kekerasan seksual.

Dalam beberapa poin kesepakatan nya, peserta konferensi menilai penting untuk membangun komunitas/relawan yang terdiri dari unsur-unsur peserta konferensi untuk bekerja dalam mengkampanyekan kekerasan seksual, cara-cara pencegahan nya sampai kepada advokasi kasus-kasus kekerasan seksual. Hal ini buah dari pembahasan mendalam tentang pola-pola kekerasan dan pelecehan seksual.

Di ujung acara, peserta konferensi menyepakati untuk menyusun program bersama menuju Hari Anti Kekerasan Seksual pada 25 November mendatang dengan mendeklarasikan “Jakarta Bebas Kekerasan Seksual” sekaligus mendatangi pemerintah DKI Jakarta untuk menagih program-program melawan kekerasan seksual. (qr)

 

 

Loading

Print Friendly, PDF & Email

Comment here